Senin, 09 Desember 2013

Menghakimi PKS & Luthfi Hasan Ishaaq

Hari Antikorupsi Internasional tahun ini dirayakan dengan istimewa. Hari ini, untuk pertama kalinya di Indonesia, seorang presiden (ketua umum) partai politik mendapat vonis pengadilan lantaran kasus korupsi dan tindak pidana pencucian uang. Ya, hari ini vonis 16 tahun penjara dan denda semilyar rupiah dijatuhkan kepada Luthfi Hasan Ishaaq (LHI). Beliau ini presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang terpaksa mengundurkan diri dari jabatan politiknya itu gara-gara kasus tersebut.

Apakah vonis tersebut adil? Bukan soal ini yang hendak aku komentari. Aku kurang mengerti soal hukum di Indonesia. Apakah vonis tersebut sudah adil ataukah belum, biarlah para pakar hukum yang membicarakannya. Aku enggan ikut-ikutan menghakimi beliau di ranah hukum.

Akan tetapi, sebagai seorang rakyat kecil yang memiliki hak pilih dalam pemilu (pemilihan umum) Indonesia, aku merasa berhak menghakimi beliau di ranah pribadi. Aku berhak menilai apakah LHI dan para tokoh partainya, yaitu PKS, layak untuk menjadi wakil rakyat yang mewakili diriku selaku rakyat. Untuk melakukan penilaian ini, kupakai tiga kriteria: harta, tahta, dan "wanita".

gambar Darin Mumtazah dan Luthfi Hasan Ishaaq

Di bidang harta, tidaklah masalah bagiku bila wakilku lebih kaya atau pun lebih miskin daripada aku. Namun, aku kurang rela bila wakilku menampilkan gaya hidup mewah, apalagi ketika masih ada banyak orang yang hidupnya di bawah garis kemiskinan. Tapi kau tahu sendiri 'kan, apakah LHI dan para pejabat tinggi PKS sekarang bergaya hidup sederhana seperti rakyat yang diwakilinya ataukah mengoleksi rumah mewah dan mobil mewah seperti kaum kapitalis yang menjerat leher rakyat?

Di bidang tahta, aku ingin para wakilku bersikap adil dan menyejahterakan rakyat. Ini sangat pas dengan nama PKS: Partai Keadilan Sejahtera. Sayangnya, nama tidak selalu mewakili kenyataan. Di mataku, orang-orang PKS selama ini menaruh perhatian yang terlalu besar kepada masalah-masalah politik di Timur Tengah. Adilkah ini? Sebenarnya, PKS itu mau mewakili rakyat Indonesia ataukah rakyat Arab? Selain itu, di bidang kesejahteraan, mengapa yang lebih cenderung disejahterakan oleh para pejabat partai islam ini adalah orang-orang seperti Ahmad Fathanah? Mengapa pula kementerian pertanian Indonesia kurang berhasil mensejahterakan rakyat, terutama para petani itu sendiri, justru ketika menterinya adalah kader PKS?

Di bidang "wanita", sebagai orang yang pernah belajar studi gender, aku ingin para wakilku itu mewakili orang-orang yang "lemah" seperti kaum perempuan & kalangan minoritas yang tertindas. Tapi, nilai gender manakah yang dipromosikan oleh LHI ketika menikahi Darin Mumtazah? Nilai2 dakwah islam manakah yang dipromosikan oleh para tokoh PKS ketika berpoligami dengan menikahi wanita2 muda nan cantik jelita? (Bandingkan dengan poligaminya Nabi Muhammad. Aisyah binti Abu Bakar mampu menjadi teladan dan "ibu" bagi kaum mukminin. Apakah Darin Mumtazah hendak dijadikan "ibu" yang layak diteladani oleh para kader PKS?)

Maaf, evaluasiku terhadap PKS ini mungkin terlalu keras bagi pencinta PKS, walau terlalu lunak bagi pembenci PKS. Ini karena aku masih menaruh harapan kepada PKS. Apalagi, sang presiden PKS pengganti LHI, yakni Anis Matta, telah mengajak para kader PKS untuk melakukan taubat nasional. Jadi, masih ada waktu bagi orang-orang PKS untuk menunjukkan kepada kita (rakyat) bahwa mereka telah bertaubat dari godaan harta, tahta, dan "wanita". Let's wait and see.

10 komentar:

  1. klu di ranah hukum yang berhak dan berwenang menghakimi itu cuma hakim pengadilan mas he..he.. klu di sini cuma bisa di bully. di dalam pers namanya trial by the press.... tetep gak mau milih partai munafik yang berbasis agama.

    BalasHapus
  2. Bagi saya partai membawa-bawa agama sudah out of date.

    BalasHapus
  3. "Kita lihat di pengadilan!" berulang kalimat tersebut diucapkan Johan Budi.
    Nah, sekarang proses di pengadilan pertama telah usai. Luthfi Hasan Ishaq telah divonis 16 tahun penjara. Selamat untuk KPK yang telah berhasil 'membuktikan' kesalahan LHI.
    Selamat juga untuk semua orang yang telah meyakini sedari awal bahwa LHI bersalah. Keyakinan Anda telah terbukti.
    Kerja semangat KPK terkait kasus LHI tidaklah sia-sia. Walau masih ada tiga upaya hukum lagi yang bisa dilakukan kubu LHI, namun sampai di sini, semua kita harus menghormati keputusan pengadilan. Suka tidak suka, kebenaran atau kepura2an, namun itu adalah realitas pengadilan.
    Saatnya terus kita dorong KPK untuk menuntaskan kasus2 kakap yang telah ngendon sekian lama di KPK. Karena uang 1 milyar dari swasta yang tidak pernah sampai ke LHI, KPK menuntutnya 18 tahun penjara, kemudian dipenuhi hakim 16 tahun penjara. Masa untuk uang negara bermilyar2 bahkan triliyunan yang ditilep di Hambalang, Century, BLBI, Pajak Wilmar Grup, Wisma Atlet dll, KPK akan mengabaikannya. Atau tetap membawanya ke pengadilan, namun dengan tuntutan 1, 2, 3, atau 4 tahun penjara sahaja. Sungguh terlaaluh!
    Atau kalau KPK tidak serius memberantas korupsi, tebang pilih, atau hanya sebatas melayani pesanan, apa tidak sebaiknya KPK bubar saja!

    BalasHapus
    Balasan
    1. konspirasi wahyudi kah, mammarika,kfc,iluminati,si onis kah? :D

      pesan sponsor : jika anda mengalami gejala sesak didada segera periksakan diri ke psikiater. :D

      Hapus
    2. tebang pilih dr mn bro? org PKS br 1 org aja ente udh teriak2 tebang pilih. ente kagak liat angie, nazar yg udh kena hukum bui belasan tahun pdhl mereka gak tangkap tangan kya fathanah n LHI. semetara anas n andi nunggu waktu buat dihukum. jd tebang pilih dr mn? ente kira ngumpulin bukti smudah membalik telapak tangan???

      Hapus
    3. kan udah jelas yang ketangkep tangan ntu Fathonah bkn LHI. jadi emang beralasan kl KPK disebut tebang pilih dan sembrono. kl memang mau jujur knp g dibuka siapa itu Sengman, Bunda putri dll.
      http://forum.detik.com/pakar-hukum-anggap-kpk-ngawur-dalam-kasus-lhi-t807730.html

      Hapus
  4. maha suci Allah dari hamba2Nya yang telah menodai kebenaran islam sebagai rahmat bagi seluruh alam
    sekadar menjadi alat kelompok tertentu untuk meraih harta, tahta, dan wanita :(

    BalasHapus
  5. Ya akhi/ukthi sekalian.

    Ini merupakan pukulan telak bagi partai kita, yang sebenarnya sudah dikenal luas sebagai partai yang suci, tulus, istiqomah dan anti boxep. Ini jelas sebuah konspirasi jahat untuk menggembosi partai kita, terkait 2014!

    Kita tidak boleh tinggal diam akhi!! Kita harus turunkan 1 juta demonstran ke jalan untuk menuntut pembebasan junjungan kita Don LutPIG!! Awas, yang nggak ikut demo akan ana fatwa masuk neraka!!! Camkan itu akhi! ;)

    BalasHapus
  6. mr.righthand merceko...

    BalasHapus
  7. kunjungi web kami dan dapatkan penawaran terbaik kami. Ready stok puluhan rumah dijual harga mulai 20 jutaan.

    BalasHapus